بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. نَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ وَ رَسُوْلُهُ، إِنَّ الصَّفَا وَ الْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللهِ، فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَ مَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ.
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Nabda-u bimaa bada-allaahu bihi wa rasuulihi, innash Shofaa wal-marwata min sya’aairallaahi, faman hajjal baita awi’tamara falaa junaaha ‘alaihi an yaththawwafa bihimaa waman tathawwa’a khoiron fa-innallaaha syaakirun ‘aliimun.
Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang. Kami mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan rasul-Nya. Sesungguhnya Shofa dan marwah sebagian dari syiar-syiar (tanda kebesaran) Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau pun berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Penerima kebaikan lagi Maha Mengetahui.”
0 komentar:
Posting Komentar